Lamanya menunggumu terasa sekilas angin lalu,
setahun dua bukan masa yang ku kira,
menunggumu bagai menunggu bulan jatuh ke riba,
masakan itu mungkin akan terjadi,
namun tetap aku duduk menunggumu,
tak pernah sekali aku bosan,
ditemankan harapan yang sentiasa bersama.
Bila tiba hari itu,
aku berlari diatas pelangi,
menjerit pada bulan dan bintang,
katakan yang aku sudah berjaya,
tawamu menghiburkan hatiku,
senyummu ku rasa bahagia,
betapa girangnya ku rasa dunia.
Tapi rupanya bukan benar,
bagaikan mimpi datang dan pergi,
indah cuma illusi maya,
aku bukan siapa-siapa bagimu,
bukan kasih bukan sayang,
juga cinta jauh sekali,
tidak mengapa,
mungkin ku tersilap kira,
masa yang berlalu sudah berapa lama,
mungkin cerita kita belum bermula,
hanya khayal ku yang sudah jauh ke sana,
mungkin masih belum cukup waktunya ku menunggu,
tunggulah sehingga tamat noktah.
No comments:
Post a Comment